3 Tingkat Kekuatan Energi
Gambar oleh Iván Tamás dari Pixabay
Menyambung dari pembahasan sebelumnya tentang Energi Dan Kekuatan Doa kali ini saya akan membahas tentang 3 Tingkat Kekuatan Energi.

3 Tingkat Kekuatan Energi - Apa saja ketiga tingkatan kekuatan energi itu? Langsung saja:

  1. Energi Mutlak adalah energi yang bersumber dari Nur Allah SWT yang tidak dimiliki makhlukNya, kecuali di saat Allah memancarkan nur itu kepada hambanya yang dikehendakinya.
  2. Energi Relative, yaitu energi yang diberikan Allah SWT kepada alam semesta, yang terikat pada hukum sunatullah.
  3. Energi Semu, yaitu energi yang masuk pada manusia, hewan atau benda karena pengaruh bio ghaib, yang sering digunakan sebagai andalan orang-orang yang tidak beriman.

Dzikir dan doa dapat menjadi wasilah mendapat pancaran Nur Allah bila memenuhi syarat dan rukunnya, doa sembarangan asal hafal atau bisa mengucapkannya dengan tidak memenuhi syarat tidak akan mendapat pancaran Nur Allah SWT.

Contoh, orang yang hafal ayat Kursi tetapi tidak memenuhi syarat doa, ketika ia berdoa untuk mengusir jin pada orang yang kerasukan, jin itu tidak mau pergi, kemudian jin itu minta syarat bunga dan kemenyan bila disanggupi ia mau pergi. Bila yang membaca itu benar-benar memenuhi syarat dan dekat kepada Allah SWT maka bacaannya akan menjadi wasilah memancarnya Nur Allah sehingga jin yang seperti apa pun akan lari tunggang langgang terkena pancaran Nur Allah SWT.

Ketika tulisan ini tengah saya tulis hari Sabtu tanggal 13 Maret 2009 saya kedatangan tamu dari tetangga kampung, ia meminta tolong mengatasi anak putri, ia masih sekolah kelas 3 SMP yang kesurupan hampir 2 jam hingga merepotkan keluarga dan tetangga-tetangganya karena anak itu mempunyai kekuatan yang luar biasa hingga dipegang 3 orang laki-laki, sudah dibacakan Al Wuran dan doa oleh pamannya tetapi tetap saja kesurupan.

Setelah saya datang dan masuk rumah saya langsung membaca doa sambil tahan nafas dan berkonsentrasi, anak itu langsung bereaksi, kemudian saya kendorkan urat syarafnya yang kaki di kakinya sekitar 10 menit Alhamdulillah saya berhasil menghilangkan gas dari dalam urat kemudian ia langsung terkulai lemas dan sadar akan dirinya.

Bila Nur Allah memancar pada kekuatan alam, maka kekuatan alam akan tunduk pada energi mutlak itu. Salah satu energi alam adalah api yang mempunyai sifat panas dan membakar, bila Nur Allah yang memancar pada api bersifat dingin, mengamankan dari bahaya api yang membakar dan menghabiskan oksigen, maka api itu akan dingin dan tidak membakar. Karena itulah Nabi Ibrahim tidak merasakan panas dan selamat dari amukan api yang sangat besar ketika dibakar oleh Raja Namrud.

Secara pengetahuan awam ya Allah Maha Kuasa menolong hambaNya, tetapi secara keilmuan memerlukan kajian yang terperinci untuk memahami ilmuNya.

Dalam Kitab tafsir Imama Baidhawiy diterangkan bahwa karena besarnya api yang dibuat oleh bala tentara Namrud, maka mereka tidak berani mendekati kobaran api itu, sehingga Nabi Ibrahim diletakkan di atas alat pelempar batu (alat perang jaman dahulu). Saat itulah malaikat Jibril datang menemui Nabi Ibrahim as dan bertanya: " Wahai Nabiyallaah apa yang dapat saya bantu?" Beliau menjawab: "Kalau kepadamu tidak ada kepentingan, hanya kepada Allah saya bertawakal." Jibril menyarankan: "Kalau begitu segeralah berdoa kepada Tuhanmu karena kamu segera akan dilemparkan."

Dalam Kitab Jamius Shaghir hadits no 5 diriwayatkan oleh Al Khathib dari Abi Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda: "Yang terakhir kali dibaca Nabi Ibrahim sebelum dilemparkan ke dalam kobaran adalah doa: Hasbiyallaahu wa ni'mal wakiil". (terjemahannya: Cukup Allah-lah sebaik-baik Penolong).

Pengalaman penulis, dulu pernah melatih beladiri di Pleret, Bantul, Yogyakarta, ketika pengajian saya menerangkan cerita dan doa ini, kemudian dilain hari murid-murid saya mengadakan demonstrasi untuk membuktikan keyakinan mereka mengadakan sepak bola api, ketika saya tanya dari mana kamu bisa melakukan sepak bola api? Mereka menjawab dari Bapak, ketika mengisi pengajian itu, kemudian doa itu kami riyadhahi dan kami buktikan ternyata benar api itu tidak panas dan tidak membakar.



Yusuf, M. 2014. Majalah Misteri Edisi 589. Jakarta: Yayasan Sinar Berdiri Jaya.