Kisah Seram Di Balik Dongeng
Gambar oleh Stefan Keller dari Pixabay
Pembaca tentu sudah sering mendengar tentang kisah hidup Cinderella, gadis malang yang tadinya dikenal dengan Upik Abu yang penuh derita, kemudian berubah menjadi seorang putri yang cantik jelita. Atau pernah membaca kisah Hansel dan Gretel yang ditinggal oleh orang tuanya di dalam hutan. Dongeng pengantar tidur itu memang sangat menghibur dan membawa kenangan masa kecil yang begitu indah. Namun tahukah Anda bahwa dongeng tersebut pada awalnya bukan begitu ceritanya.

Kisah Seram Di Balik Dongeng - Dalam sebuah buku berjudul The Most Creepy Fairy Tales, dongeng-dongeng itu ternyata awalnya dibuat dengan cerita yang sangat mengerikan dan menakutkan. Beruntunglah kita tidak pernah mendengar kisah sebenarnya dari dongeng-dongeng itu, karena telah dimodifikasi sedemikian rupa oleh para penulis terkenal seperti Hans Christian Andersen, Grimms bersaudara, dan Walt Disney yang telah mengubah kisah horror itu menjadi dongeng anak-anak yang menyentuh hati. Jika tidak, mungkin masa kecil kita tidak seindah yang kita ingat. Berikut ini adalah kisah sebenarnya dari dongeng-dongeng popular tersebut:

 

SNOW WHITE & SEVEN DWARFS

SNOW WHITE & SEVEN DWARFS
Gambar oleh Ina Hall dari Pixabay
Walt Disney telah mengubah ksiah Putri Salju dan 7 Kurcaci ini menjadi sebuah cerita yang legendaris seperti yang kita ketahui saat ini. Dalam versi asli ini, dikisahkan bahwa Ratu meminta bawahannya untuk menghabisi Putri Salju. Dan sebagai bukti kalau Putri Salju telah terbunuh, sang bawahan harus membawa jantung Putri Salju. Bawahan Sang Ratu Jahat yang baik hati tidak tega membunuh Putri Salju, ia justru melepaskannya di dalam hutan.

Saat melepaskan Putri Salju, bawahan Ratu membunuh seekor rusa dan membawa jantung rusa itu ke hadapan Ratu, serta mengakui jantung itu milik Putri Salju. Sang Ratu lalu memakan jantung Putri Salju dan berharap kecantikan Putri Salju berpindah padanya.

Di akhir cerita, dikisahkan bahwa Putri Salju yang tewas setelah makan apel beracun, hidup lagi berkat ciuman seorang Pangeran. Setelah Putri Salju diboyong ke istana, sang Ratu dihukum. Namun berbeda dengan versi yang kita ketahui, hukuman untuk Sang Ratu sangatlah kejam. Kakinya dipasung dengan sepatu besi dan Si Ratu dipaksa menari sampai mati di hadapan Putri Salju.


CINDERELLA

CINDERELLA
Gambar oleh Edwin Danen dari Pixabay
Kisah lain yang cukup populer di masa kanak-kanak kita adalah Cinderella alias Si Upik Abu. Dalam versi aslinya, saat Pangeran mencari pemilik sepatu kaca, Ibu Tiri Upik Abu berusaha sangat keras agar anak-anaknya terpilih sebagai pemilik sepatu. Putri yang kakinya kebesaran, jari-jarinya dipotong agar muat. Sementara Putri yang kakinya kekecilan, kakinya digilas dengan roda gerobak kuda yang sangat berat (dari sinilah sebenarnya muncul istilah "Pain for Beauty" (Biar Sakit Asal Cantik). Pada akhirnya, cara itu tidak berhasil karena Sepatu kaca itu tetaplah tidak muat untuk kedua kakak-beradik itu.

Ketika Sang Pangeran menemukan bahwa pemilik sepatu kaca yang sebenarnya adalah Cinderella, maka murkalah dia. Sang Pangeran segera memerintahkan burung elang peliharaannya untuk mematuk dan memakan mata ibu tiri Cinderella, kemudian mengusir ibu dan adik-adik tiri Cinderella dari kota. Sang ibu Tiri dan adik tiri Cinderella pada akhirnya menjadi pengemis yang tinggal di luar kota.


HANSEL DAN GRETEL

HANSEL DAN GRETEL
Gambar oleh Hans Braxmeier dari Pixabay
Dongeng rekaan Grimms Bersaudara ini awalnya dibuat untuk orang dewasa. Namun karena tidak populer, akhirnya diubah versinya dan disesuaikan untuk anak-anak. Dalam versi dewasanya, Hansel dan Gretel diceritakan sering disiksa oleh orang tuanya yang psycho. Sang ayah sering mencambuk mereka dan sang ibu suka melukai kedua anak itu dengan menyayat kulit mereka dan tertawa-tawa saat melihat darah mengalir keluar dari kulit yang tersayat itu.

Saat kedua anak itu kabur dari rumah, keduanya menemukan sebuah rumah yang terbuat dari permen/coklat, milik seorang penyihir jahat. Yang mengejutkan, Sang Tukang Sihir adalah kanibal yang akhirnya membunuh dan memakan mereka. Hansel & Gretel adalah kisah pertama yang mengangkat tema kanibalisme.


LITTLE RED RIDING ALIAS SI KERUDUNG MERAH

LITTLE RED RIDING ALIAS SI KERUDUNG MERAH
Gambar oleh Alexandr Ivanov dari Pixabay
Kisah klasik ini yang telah diangkat dengan berbagai versi ini sebenarnya diangkat dari kisah nyata tentang penyerangan seekor serigala pada seorang anak perempuan berkerudung merah. Kejadian ini telah terjadi pada abad ke-18 di sebuah daerah di Eropa. Waktu itu dikisahkan seorang anak disuruh orang tuanya mengunjungi nenek mereka yang sakit dan tinggal di hutan. Awalnya, anak itu disuruh pergi subuh-subuh. Namun entah mengapa, sang anak memutuskan pergi tengah malam, Akibatnya, dia dikejar oleh serigala. Memang si anak lolos dari kejaran serigala dan berhasil tiba di rumah neneknya dengan selamat. Namun yang tidak diduga olehnya, ternyata ada seekor serigala yang telah memakan sang nenek dan bersembunyi di dalam rumah. Dan ketika anak itu tiba di rumah, sang serigala segera menghabisi gadis malang itu.

Kisah asli Little Red Riding Hood nyaris difilmkan secara utuh dalam film Hoodwinkled. Namun berhubung film itu dikhususkan untuk anak-anak, akhirnya versinya diubah dengan mengikuti alur sesuai dengan cerita yang kita ketahui saat ini. Jika tidak, mungkin kita akan mual-mual saat menontonya.


THE LITTLE MERMAID

THE LITTLE MERMAID
Gambar oleh Kuntuganova_art dari Pixabay
"Under the sea... under the sea..." Pembaca tentu ingat lagu yang dinyanyikan oleh Sebastian - siudang bersisik dari dasar laut teman setia Ariel, Si Putri Duyung. Dengan aksen Jamaikanya di amenghibur kita dengan lagu yang menyenangkan itu.

Kisah Ariel, si Putri Duyung ini pun begitu menyentuh dan disuka oleh banyak orang hingga hari ini. Namun tahukah Anda bahwa kisah Putri Duyung itu tidaklah seindah yang kita tahu?

Dalam versi aslinya, Ariel si Putri Duyung - selama menjadi manusia - dibekali dengan pisau yang terselip rapi dibalik rambutnya yang panjang dan tebal. Tujuannya sederhana: Jika ada orang yang mencurigai keberadaannya sebagai Putri Duyung, maka Ariel harus membunuh orang itu. Dia harus melakukan hal ini untuk melindungi jati dirinya, serta keselamatan kerajaan Neptunus dan spesies Mermaid di laut agar tidak menjadi buruan manusia.

Dalam perkembangan kisahnya, kisah cinta Ariel berakhir tragis. Cintanya bertepuk sebelah tangan, dan sang pangeran meninggalkannya untuk menikah dengan gadis lain. Hal ini membuat Ariel patah hati dan akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan pisau yang membawanya. Dari sinilah muncur istilah "Mermaid Tears" (Air Mata Putri Duyung).

Hewan Sirenia - atau dikenal juga dengna sebutan sapi Laut/Sea Cows - disebut pula dengan nama Putri Duyung karena memiliki morfologi tubuh yang mirip dengan gambaran Putri Duyung. Hewan laut ini sering terlihat mengeluarkan air mata. Dan kini Anda pahamkan mengapa dia menangis?

(dari berbagai sumber)

 

 

Setiawan, Asep. 2013. Majalah Misteri Edisi 568. Jakarta: Yayasan Sinar Berdiri Jaya.