LOGIKA PIKIRAN PARANORMAL (Bagian 12)
LOGIKA PIKIRAN PARANORMAL (Bagian 12)

Saya terkesan perkataan Asy Syahid Umar Mukhtar, Mujahid Libya, "jari telunjuk saya, yang mengakui dalam setiap ibadah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, tidak bisa menulis kata-kata dusta. Kami tidak menyerah. Kami menang atau mati."

Logika Pikiran Paranormal (Bagian 12) - Sebagaimana tulisan saya bertajuk Logika Pikiran Paranormal dinilai sarat bernada ghibah. Tentu saja saya paham mengenai ini. Saya tidak ingin membahas soal definisi ghibah yang jelas dihukumi haram dan diilustrasikan memakan bangkai sesama. Meskipun ada juga ulama yang membolehkan ghibah untuk tujuan yang benar sesuai dengan syariat, yang hal itu tidak mungkin ditempuh kecuali dengan ghibah.

Saya hanya ingin sekedar berbagi pengalmaan yang kemudian saya ringkas dalam bentuk tulisan. Tentu saja saya bisa salah dalam menuliskannya. Tetapi sepanjang saya menilai ada kebenaran di dalam tulisan, maka saya tidak akan menghapusnya. Saya menghindari perdebatan, karena saya tidak pandai berdebat.

Saya hanya bisa menulis, karena usia tulisan itu bisa melebihi usia si penulisnya. Dan saya tidak ingin menunda-nunda. Karena, seperti dikatakan Prof. Dr. Hamka, "banyak kawan saya yang selalu takut mengarang, maju mundur, sehingga tidak pernah mengarang. Mereka tidak punya keberanian, karena ingin karangannya sempurna. Mana ada di dunia ini yang sempurna."

Saya terkesan perkataan Asy Syahid Umar Mukhtar, Mujahid Libya, "jari telunjuk saya, yang mengakui dalam setiap ibadah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, tidak bisa menulis kata-kata dusta. Kami tidak menyerah. Kami menang atau mati."

Ketika kemudian ada ancaman bagi pelaku ghibah yang akan bernasib malang di dunia hingga akhirat, tentu saja, tidak terlalu saya hiraukan.

Saya tidak ingin menyembunyikan apa yang saya ketahui. Saya hanya ingin menyampaikan apa yang saya ketahui. Saya tidak akan menuliskan apa yang tidak saya ketahui.

Dan saya menghindari kedustaan dalam tulisan. Apalagi dengan menyodorkan dalil-dalil agama bernada apologi (pembelaan diri).

Bahwa ada yang tersakiti dengna tulisan saya, tidak terlalu saya hiraukan. Sungguh mengatakan yang benar itu pahit. Meski kebenaran itu menurut pendapat saya pribadi. Jujur sajam saya tidak pandai menulis yang membuat orang tersenyum. Saya hanya ingin agar orang dapat merenung.

Merenung sekali saja bahwa piranti mistik tidak lebih dari produk jahiliyah yang menyebar di tengah masyarakat.


KPK dan Pengghibah

Saya ingin mengurai sekilas pentingnya pengghibah. Contoh terbaiknya adalah terbongkarnya banyak kasus korupsi di negeri ini yang tidak terlepas dari peran Pengghibah atau Pengungkap Aib atau Whistleblower.

Mereka (pengghibah atau pengungkap aib) ini berani melaporkan tindak kejahatan di lingkungannya semata-mata demi kemaslahatan umat. Tertangkapnya Hakim MK Akil Muchtar tidak terlepas dari laporan para pengungkap aib ini.

Adapun definisi Pengungkap Aib (Whistleblower/Pengghibah) adalah sebagai berikut:

  1. Istilah bagi karyawan, mantan karyawan atau pekerja, anggota dari suatu institusi atau organisasi yang melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan kepada pihak yang berwenang. Secara umum segala tindakan yang melanggar ketentuan berarti melanggar hukum, aturan dan persyaratan yang menjadi ancaman pihak publik atau kepentingan publik. Termasuk di dalamnya korupsi, pelanggaran atas keselamatan kerja, dan masih banyak lagi (Wikipedia).
  2. Seseorang yang melaporkan perbuatan yang berindikasi tindak pidana korupsi yang terjadi di dalam organisasi tempat di abekerja, dan dia memiliki akses informasi yang memadai atas terjadinya indikasi tindak pidana korupsi tersebut.

Pengungkap Aib sangat dibutuhkan KPK dalam menindak kejahatan korupsi yang merugikan negara. Situs KPK menyebutkan bahwa apabila Anda mengetahui tindakan korupsi yang telah atau akan dilakukan oleh seseorang yang Anda kenal, dipersilahkan melapor ke KPK.

Jika pengaduan ANda memenuhi syarat/kriteria yang dapat ditangani KPK, maka akan dirproses leibh lanjut oleh petugas KPK. Berani Jujur Hebat, demikian slogan KPK. Kriteria pengaduan dapat dilihat disini: https://kws.kpk.go.id/

Uraian diatas hendaknya menjadi acuan bahwa mengungkap aib untuk tujuan kemaslahatan umat sangat dianjurkan. Jangan takut dengan ancaman bahwa para Pengungkap Aib atau Pengghibah itu akan hidup dalam kemiskinan dan mati suul khotimah. Ancaman semacam ini hanya dilakukan oleh mereka yang memang menyimpan kebusukan.

Apa yang saya kemukakan di atas pada dasarnya terkait dengan orang-orang yang merasa takut berbicara seputar piranti mistik yang telah dimaharkan tetapi tidak membawa faedah apapun. Mereka tidak berani bersuara lantaran takut terkena sengklek (kutukan) atau ketakutan terkena dampak buruk akibat protesnya kepada si pembuat mistik.


Dalil Ghibah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan kanganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seseorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujurat: 12).

Ibnu Katsir rahimanullah dalam menafsirkan ayat ghibah di atas mengatakan, "Ghibah (menggunjing) diharamkan menurut ijma'. Tidak ada poengecualian darinya kecuali jika ada mashlahat yang lebih, seeprti dalam konteks jarh wa ta'dil dan nasihat."

Imam al Qurthubi rahimanullah mengatakan, "Ijma' menyatakan bahwa ghibah termasuk salah satu dari dosa besar. Dan wajib bertaubat kepada Allah darinya.

Pemisalan yang disebutkan Al-Qur'an menunjukkan keharaman dan buruknya perbuatan ghibah terletak pada kalimat, "Sukakah salah seorang di antara kami memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."

Dalam konteks ini Allah memburukkan perilaku ghibah agar orang-orang menjauhinya. Sebab seluruh manusia pasti menganggap perbuatan memakan daging manusia sebagai sesuatu yang menjijikkan. Terlebih yang dimakan adalah saudara kandungnya sendiri ataupun saudara seiman. Lalu bagaimana kalau yang dimakan adalah daging yang sudah busuk?.

Al Qurthubi mengatakan, "Allah mengumpamakan ghibah dengan memakan bangkai tidak tahu kalau ia dimakan. Begitu juga dengan orang hidup, ia tidak tahu gunjingan orang yang menggunjingnya."

Nasmun, dalam beberapa kondisi ternyata ghibah itu diperbolehkan. Khususnya apabila dia menjadi satu-satunya jalan untuk tercapai tujuan yang benar dan masyru' (sesuai syariat). Contohnya, mengadukan kedzaliman orang atas dirinya, meminta fatwa, memberi nasihat, memperingatkan manusia atas kejahatan orang, meminta bantuan merubah kemungkaran, serta membertahukan hal ihwal seseorang.

Dalil ghibah yang dibenarkan dalam emngadukan kezhaliman seseorang atas dirinya terdapat dalam firman Allah Ta'ala, "Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Nisa': 148). Dia boleh mendoakan orang yang menzhaliminya dan mengadukannya tanpa berbohong, namun demikian memaafkan adalah lebih utama dan lebih dekat dengan takwa.

Sementara bukti bahwa ghibah dibolehkan dalam rangka memberi nasihat ditunjukkan keumuman sabda nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "Agama adalah nasihat/" Kami bertanya, "Untuk siapa ya Rasulullah?" Beliau menjawab. "Untuk Allah, KitabNya, RasulNya, untuk para pemimpin kaum muslimin dan untuk manusia secara keseluruhan." (HR. Muslim).

Seseorang boleh menyebutkan kejelekan orang lain untuk menasihati kaum muslimin agar pengaruh jeleknya dan sesuatu yang membahayakannya. Contoh nyatanya dengan menjarh para perawi dan saksi untuk memelihara hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Kemudian juga menyebutkan keburukan orang dalam musyawarah urusan nikah, perserikatan, dan kongsi.

Bukti bolehnya ghibah ketika meminta bantuan untuk merubah kemungkaran adalahs seluruh nash yang menyebutkan tentang perintah amar ma'ruf nahi munkar (memerintahkan berbuat baik dan melarang dari kemungkaran). Di antaranya firman Allah Jalla Jalaluhu, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS Ali Imran: 104).

Dari perintah Nabi terhadap pemimpin-poemimpin yang jahat, "Siapa yang melawan dengan tangannya maka dia seorang mukmin, dan siapa yang melawannya dengan lisannya dia seorang mukmin, dan siapa yang melawannya dengan hatinya dia seorang mukmin. Dan tidak ada iman sekecil apapun sesudah itu." (HR. Muslim).

 

Mitos Piranti Mistik

Harus diakui bahwa ada rasa ketakutan dalam diri orang-orang yang pernah memahari piranti mistik tetapi membawa faedah apapun. Mereka lebih memilih diam dan pasrah manakala piranti mistik yang telah dibelinya dengan harga yang luar biasa mahal. Ketidak beranian bersuara ini lantaran kuatnya mitos yang berkembang terkait piranti mistik. Untuk lebih jelasnya, saya akan menulis kembali seputar makna mitos.

Mitos adalah suatu bentuk pesan atau tuturan yang harus diyakini kebenarannya tetapi tidak dapat dibuktikan. Mitos juga merupakan suatu cara pemberian arti. Ambil contoh, kita biasa mendengar bahwa sebuah pohon besar dihuni oleh sebangsa makhluk gaib. Sehingga pohon itu tidak boleh ditebang, karena akan membuat makhluk gaib tersebut marah.

Mitos tersebut tentu tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Sebab tidak ada yang tahu dengan pasti apakah makhluk gaib itu benar-benar menghuni pohon tersebut atau tidak ada makhluk gaibnya. Tetapi mitos ini dipercaya dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dengan adanya mitos tersebut maka manusia tidak ada yang berani menebang pohon itu. Alhasil, pohon dapat hidup hingga ratusan tahun. Kesimpulannya, inti pesan dari mitos itu adalah pelestarian terhadap lingkungan. Persoalan ada atau tidak adanya makhluk gaib bukan hal yang penting lagi.

Mitos semacam ini juga berkembang dalam dunia supranatural, khususnya terkait dengan piranti mistik atau jimat. Misalkan adanya sebuah piranti mistik yang diyakini memiliki sejuta manfaat dan piranti tersebut dihuni sejumlah makhluk gaib dari jenis bangsa jin atau malaikat. Ini merupakan bentuk mitos piranti mistik.

Sedemikian kuatnya mitos tersebut membuat si pemilik piranti mistik sangat berhati-hati dalam menyimpannya. Bahkan jika si pemiliknya hendak ke kamar mandi pun, piranti tersebut harus diletakkan di luar kamar mandi.

Uniknya, meskipun piranti mistik itu tidak membawa manfaat apapun kepada pemiliknya, benda itu tetap disimpan rapi dan takut pula dibuangnya.

Ketakutan membuang piranti mistik tersebut lebih disebabkan mitos adanya makhluk gaib dalam benda tersebut akan marah jika benda itu dibuang sembarangan dan pemiliknya akan terkena sengklek (sial). Padahal membuang piranti mistik sama mudahnya dengan meniup debu di tangan.


Antara Ponsel dan Piranti Mistik

Uraian ini pernah saya tuliskan dalam edisi beberapa waktu lalu. Saya menilai uraian ini masih relevan unutk dituliskan kembali. Sekedar mengingatkan saja.

Sebagaimana diketahu, terdapat suatu hal ironis di tengah masyarakat kita, khususnya terkait dengan ponsel dan piranti mistik. LIhat saja, tangan kiri memegang ponsel dan tangan kanan memegang piranti mistik (misal: tasbeh karomah). Atau, tangan kiri memegang ponsel, sementara jari kanan tersselip cincin Khot Sulaiman atau dipinggangnya menggunakan sabuk bertuah. Ini sangat menyedihkan.

Ponsel diciptakan oleh orang kafir. Sedangkan piranti mistik yang nota bene dibuat orang Islam, malah mendekatkan kita kepada kemusyrikan. Ponsel adalah lambang modernisasi, sedangkan piranti mistik adalah simbol zaman jahiliyah. Ini fakta menyedihkan.

Agar leibh mudah dipahami, mungkin ada baiknya saya mengilustrasikannya. Misalkan, Anda memiliki ponsel seharga satu juta rupiah. Suatu ketika, Anda memiliki persoalan rumit. Jika Anda menggunakan logika pikiran Anda, tentu Anda akan menelpon teman atau kerabat Anda untuk meminta saran dan nasehatnya. Dalam hal ii Anda akan mendapat keuntungan yang besar dengan meminta saran dari teman dan kerabat. Meskipun Anda harus kehilangan uang untuk membeli pulsa.

Namun, persoalan menjadi berbeda jika Anda menggunakan ponsel untuk menelepon seseorang yang Anda percaya dapat menyelesaikan urusan Anda, sebut saja: orang pintar, paranormal atau dukun. Pada umumnya Anda akan diminta mentransfer sejumlah uang untuk memahari suatu piranti mistik tertentu. Biasanya, harga piranti mistik itu jauh lebih mahal dari harga ponsel Anda.

Setelah piranti mistik diterima, maka yang terjadi adalah, tangan kiri Anda memegang ponsel dan tangan kanan Anda memegang piranti mistik. Manfaat ponsel yang ada di tangan kiri sudah diketahui semua orang. Tetapi manfaat piranti mistik yang ada di tangan kanan hanya Anda yang mengetahui.

Jika kebetulan ponsel Anda rusak, maka Anda dapat membawanya ke tempat servis ponsel di manapun berada. Anda tidak perlu datang ke pabrik pembuatan ponsel tersebut. Bahkan Anda juga dapat membeli ponsel baru.

Tetapi jika piranti mistik yang ada di tangan kanan Anda tidak membawa manfaat apapun, lalu Anda komplain terhadap pembuatnya, maka Anda akan mendapat jawaban: "Bersabarlah. Itu hanya wasilah. Manusia hanya berusaha dan Allah SWT yang menentukan. Ini adalah takdir Allah SWT."

Tetapi jika piranti mistik berfungsi baik, maka Anda akan mendapat jawaban: "Piranti mistik itu sudah dizikirkan ribuan kali dan ada khodam malaikat langit ke tujuh belas. Wajar jika Allah SWT mengijabahi." Sungguh, menjual nama Tuhan menjadi sesuatu yang sering kita dengar dalam bisnis piranti mistik.

Sejauh ini, jual beli piranti mistik tidak melanggar hukum. 'Orang pintar' menjual piranti mistik dengan reklame kualias normor satu, lalu Anda membelinya. Itu sah dalam jual beli. Jika piranti mistik tidak berfungsi seperti tertulis dalam iklan, maka Anda tidak bisa menuntut kepada pihak berwajib.

Bagaimanapun, piranti mistik telah menjadi berhala yang menyesatkan cara berpikir dan bahkan menguras keuangan. Lebih menyedihkan lagi jika si pembuat piranti mistik memberi bumbu komersial yang sangat tidak masuk akal dan menyesatkan pikiran. Seperti adanya sebuah amalan yang bersumber dari Nabi Khidir Alaihissalam dan atau piranti mistik yang bersumber dari para waliyullah.

Di sisi lain, piranti mistik atau jimat berlawanan tujuan dengan Pikiran Tauhid. Piranti mistik meruntuhkan ketauhidan. Meskipun Anda mengakui kehebatan Tuhan, tetapi sepanjang tangan Anda memegang tasbih atau cincin yang Anda beli dari orang-orang yang mengaku memiliki ilmu linuwih atau supranatural, maka hakekatnya Anda juga mengakui ada yang lebih hebat dari Tuhan. Ini akan membuat Anda semakin terpuruk dalam kesesatan.


Piranti Mistik dan Sang Ibu

Batasan keberhasilan sebuah piranti mistik memang sangat tipis. Seseorang dapat saja mengalami sebuah keberhasilan disaat menggunakan piranti mistik. Tetapi apakah itu benar-benar berhasil lantaran piranti mistik ataukah memang itu sudah menjadi bagian dari qodho dan qodhar orang tersebut. Saya ingin mengurai sebuah kisah sederhana di bawah ini.

Seseorang perempuan muda bercerita kepada saya. Suatu hari dia mengendarai motor di kampungnya di Jawa TImur. Sebelum berangkat, dia menyelipkan sebuah piranti mistik alias jimat yang dibelinya dari seorang paranormal. Benda itu dimasukkan ke dalam tasnya.

Dalam perjalanan, motornya serempetan dengan motor lain hingga membuatnya terjatuh. Ketika permpuan itu bangun dari posisi jatuhnya, dirinya terkejut sebab tidak ada luka sedikitpun di tubuhnya. Padahal pengendara motor lain yang jgua terjatuh bersamanya terluka tubuhnya.

Beberapa warga yang menolongnya pun terheran-heran melihat kondisinya yang tidak terluka. Bahkan motornya pun tidak rusak sedikitpun. Tentu saja perempuan itu mengucap syukur kepada Tuhan.

Ketika perempuan itu pulang ke rumahnya, tiba-tiba saja dia teringat piranti mistik yang ada di dalam tasnya. lalu dia berkata dalam hati bahwa mungkin jimat di tasnya ikut pula menyelamatkannya dari musibah itu.

Dia pun membayangkan, seandainya piranti mistik itu tidak dibawanya, besar kemungkinan dirinya terluka tubuhnya dalam kecelakaan itu. Lalu perempuan itu bercerita kepada ibunya seputar kecelakaan dan piranti misitk yang dimilikinya. Dia berpikir sang ibu pasti ingin melihat piranti mistiknya.

Tetapi belum selesai dia bercerita, sang ibu malah menangis tersedu-sedu sambil berkata," buang itu... syirik... syirik..." Perempuan muda itu merasa heran melihat sikap ibunya.

Sebenarnya hal wajar jika sang ibu menangis. Sebagai seorang ibu, tentu saja, dirinya setiap saat berdoa kepada Tuhan agar putrinya tiu senantiasa diberi keselamatan dan dilindungi Tuhan.

Tetapi ketika putrinya benar-benar selamat dari kecelakaan, sang putri malah menunjuk piranti mistiknya menjadi bagian dari keselamatannya dan bukan atas berkat doa ibunya sendiri.

Kisah di atas menunjukkan bahwa selamatnya perempuan muda itu dari kecelakaan menjadi bias antara selamat karena piranti mistik yang dibawanya atau karena doa ibunya setiap saat.

Tetapi dalam makna ketauhidan, jika perempuanmuda itu merasa selamatnya karena pengaruh piranti mistik yang dibawanya, tentu dia jatuh dalam kemusyrukan. Sedangkan jika dia yakin bahwa doa ibunya memiliki andil besar atas selamatnya dia dari musibah kecelakaan itu, maka ketauhidannya tetap terjaga.

(Bersambung...)



Siswanto, Agus. 2013. Majalah Misteri Edisi 568. Jakarta: Yayasan Sinar Berdiri Jaya.