ARTIS-ARTIS DALAM BALUTAN EYANG SUBUR

Artis-Artis Dalam Balutan Eyang Subur - Siapa bilang praktek perdukunan hanya ada dalam kehidupan kaum pinggiran yang tidak berpendidikan dan sempit wawasan? Meski sudah lama diyakini jika banyak artis, dan juga politisi, yang gemar memakai jasa dukun atau paranormal untuk meningkatkan citra diri, namun selama ini sangat sulut untuk diperoleh buktinya. Terkuaknya kasus Adi Bing Slamet yang bertahun-tahun menjadi pengikut paranormal yang dikenal sebagai Eyang Subur seolah menjadi pintu masuk untuk melongok siapa saja artis-artis yang selama ini gemar dalam balutan ilmu perdukunan. Sebab ternyata banyak juga pengikut Eyang Subur yang justru balik menyerang Adi Bing Slamet!

Menemui Eyang Subur, 80 tahun, dari dulu hingga sekarang ternyata tidak mudah. Eyang Subur, banyak mengurung diri di kamar tertutup, yang disebut Permadi SH, politikus dan paranormal, teman baiknya, sedang berzikir.

"Eyang Subur banyak di kamar berzikir, tidak berkeliaran di luar. Yang saya tahu, beliau sangat agamis dan lebih banyak menggunakan waktunya mendekat kepada Tuhan," desis Permadi.

Karena banyak mengurung diri di kamar inilah, maka Firdaus HM, reporter Tim Misteri, sulit untuk menemui Eyang Subur. Tapi beruntung, di rumah Eyang Subur yang besar di Gang Beringin, Duri Kepa, Jakarta Barat itu, Misteri dapat bertemu Eyang Sigit, murid terdekat yang belakangan dipercaya Eyang Subur sebagai wakilnya, untuk menangkis serangan mantan murid Eyang Subur, Adi Bing Slamet, artis sinetron dan penyanyi, yang belakangan terus "menyebar fitnah" di televisi, koran dan sosial media, menyebut aliran sesat, tukang santet, tukang kawin, mabok dan tukang judi.

"Saya bukan mewakili Eyang Subur untuk menangkal dan menangkis serangan Adi Bing Slamet, tapi saya berinisiatif sendiri untuk meluruskan apa yang keliru juga salah dari keterangan pers Adi Bing Slamet menyangkut Eyang Subur. Jika orangtua kita difitnah, dicerca, dicaci maki di depan publik yang secara keliru dilakuakn oleh seseorang, maka pastilah kita akan turun tangan untuk membela, paling tidak meluruskan. Nah, begitulah posisi saya saat ini, yang banyak tampil di media, karena terpanggil untuk meluruskan fitnah yang disebarkan oleh Adi Bing Slamet," ungkap Eyang Sigit, Jumat, 5 April 2013 di dkediaman Eyang Subur.

Eyang Sigit bernama asli Sigit Subangun. Pada tahun 80-an dan 90-an awal, dia aktif di panggung musik sebagai penyanyi musik rock. Tahun 90 dia merilis album rock judul Bagai Srigala, yang membuat dia tampil terus menerus di televisi mempromosikan album itu. Acara off airnya juga ramai, mengisi panggung musik di beberapa daerah di tanah air. Bahkan. pada tahun 92, Sigit mengajak reporter Kami, yang dulu sebagai redaktur pelaksana Pos Film, sebagai teman baik di teater Remy Sylado, untuk show keliling ke Bandar Lampung. Pada waktu itu, Sigit yang tadinya urakan, mendapat hidayah, dia tiba-tiba menjadi alim, menjadi pemeluk agama Islam yang benar. Sembahyangnya sangat rajin, baca Al-Qur'an intensif dan sholat malamnya sangat rutin juga sangat serius. Sejak itu, kami terpisah, di mana Sigit belajar ke Eyang Subur lalu dia berhenti sebagai penyanyi, lalu membangun majelis zikir di Salatiga Jawa Tengah. Di bawah ini, pertanyaan Kami yang nyantai selaku teman kepada Sigit Subangun. perbincangan kami, siang itu, seputar guru Sigit, Eyang Subur.

EYANG SIGIT:
EYANG SUBUR SEDANG UJIAN NAIK PANGKAT

Eyang Subur itu seseorang manusia yang sakti mandraguna?
Tidak, Eyang Subur manusia biasa sebagaimana orang kebanyakan. Eyang bukan orang sakti, bukanorang mandraguna, bukan pula orang super. Eyang Subur adalah orang biasa. Namun begitu, yang saya tahu, selaku murid, bahwa Eyang Subur itu, insya Allah, adalah seseorang yang berusaha intensif mendekat kepada Allah SWT, seseorang hamba Allah yang tingkat berserah diri yang begitu dalam dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Sang Pencipta.

Pengacara Eyang Subur, Ramdhan Alamsyah SH menyebut, bahwa Eyang Subur itu tidak mau muncul di dmedia karena dia bukan dukun, bukan paranormal, bukan pula selebriti, maka itu di amenutup diri dari pers. Sebagai murid Eyang Subur, apakah profesi Eyang Subur itu di mata Sigit?
Sekarang Firdaus ini sedang bertanya kepada Sigit Subangun atau kepada Eyang Sigit? (Sigit merenung, lalu berkomat kamit, nampak mendengarkan sesuatu dari gaib).

Ya...ya... sekarang saya bertanya pada Eyang Sigit, bukan kepada Sigit Subangun. Boleh kah saya tahu apa yang saya tanyakan tadi?
Eyang Subur itu adalah seseorang pemeluk agama Islam yang sudah melewati tahap-tahap di dalam akidah keislaman seperti syareat, hakikat dan tarikat. Eyang Subur, insya Allah, sudah mencapai tingkat makrifat. Beliau itu insya Allah tingkatan keislamannya sudah pada level tasawuf. Karena tingkatan tauhidnya yang begitu dalam, maka, doa-doa pun insya Allah dengna mudah diizabah oleh Allah SWT.

Saya mendengar Eyang Subur itu banyak mendapatkan karomah dari Allah, pada kebakaran tahun 90-an lalu, ribuan rumah terbakar, rumah ini tidak. Untuk itulah orang mendatangi rumah Eyang Subur dan minta doa. Lalu, doa-doa Eyang itu dikabulkan Allah dan banyak yang sukses. Artis top yang datang, setelah didoakan Eyang, lalu banjir order. Artis baru yang didoakan, jadi ngetop. Pejabat rendahan, menjadi pejabat menengah, pejabat menengah datang, didoakan, lalu menjadi pejabat tinggi. Begitu juga dengan tentara, jenderal dan pengusaha, yang didoakan tidak berapa lama sukses besar, berkibar bergelimang kesuksesan. Benarkah begitu?
Apabila Allah akan memberikan sesuatu, tidak sulit bagi Allah untuk memebrikan. Pemberian Allah itu, harus didminta, ud'unni astajim lakum, kata ALlah: mintalah kau kepada-Ku, dan Aku akan memberikan permintaan itu untukmu. Nah, seseorang mukasaffah seperti Eyang Subur, insya Allah bila mendoakan seseorang, akan dikabulkan oleh Allah. Allah yang Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Memang, seseorang yang mukassaf, yang direct kepada Allah, doanya cepat didengar dan dikabulkan, berbeda dengan orang seperti saya ini, yang jika diibaratkan menelpon seseorang, saat menelpon nomor tujuh digit, setelah tekan tiga saja, sudah mendeg. Bagaimana bisa terhubung karena kelemahan dan kekurangan kita. Begitu kan Eyang?
Ya, untuk mendapatkan tujuh digit dengan mudah terhubung, adalah dengan kesungguhan kita bertauhid kepada Allah, berserah diri yang dlaam dan mengemis terus menerus supaya dapat dicintai-Nya. Jika tingkatan dicintai itu datang, maka dengan mudah permintaan kita dikabulkan. Ibarat anak kesayangan dari seseorang ayah, karena sayang dan kasihnya Si Ayah, maka setiap permintaan anaknya akan diberikan, akan dipenuhi, asal permintaannya masuk akal dan wajar. Kalau seseorang anak minta korek api dan bensin untuk bakar rumah, tentunya orang tua tak akan memberikan walau cintanya begitu besar kepada Si Anak. Sosok orang seperti Eyang Subur, seperti Eyang Sigit, hanya mendoakan dan menggunakan kekuatan doa, meminta ridho ALlah, bantuan Allah lewat kasih sayang-Nya, lewat cinta-Nya kepada kita sebagai hamba ciptaan-Nya, hamba buatannya untuk mengisi dunia yang fana ini. Kuncinya, sebenarnya adalah: semua ini adalah dengan kekuatan doa, mukjizat doa yang diizabah, keajaiban doa yang didengar oelh baginda superbesar, yaitu Sang Khalik.

Jadi, Eyang Subur bukanlah seorang dukun santet, tukang teluh, tukang guna-guna perebut istri orang seperti yang digambarkan?
Fitnah itu. Semua itu fitnah yang pencemaran nama baik oleh seseorang manusia kepada seseorang manusia yang lain. Oleh seorang murid kepada guru dengan mengatasnamakan hidayah. Perbuatan ini sangat tidak bagus, perbuatan yang saya yakin berdosa besar. Jangankan kepada orang yang telah berjasa baik kepadanya, menyebar fitnah kepada orang yang tidak berjasa baik pun, berdosa besar.
Hati Adi Bing Slamet itu telah dihuni oleh setan, jin jahat yang bersarang di dirinya sehingga keluar kata-kata kotor, kata-kata busuk yang tidak pantas untuk dikeluarkan ke depan umum. Dia telah melakukan tindakan yang su'uzon, berprasangka buruk kepada orang, kepada seseorang 17 tahun bersamanya, yang telah banyak membantu dirinya keluar dari ragam kesulitan pada saat itu. Segumpal daging di dalam dirinya bernama kolbu, telah dihuni oleh jin jahat yang terus menerus merayunya agar menyerang, mengancam dan memburuk-burukkan Eyang Subur.

Apa reaksi Eyang Subur soal serangan Adi yang bertubi-tubi ini?
Eyang hanya tersenyum di depan televisi, beliau hanya tertawa dan tidak marah sama sekali. Hanya dia berkata pendek berbahasa Jawa: kok isa koyo ngene anakku sing siji iki yo? Tapi Eyang sangat sayang kepada Adi, beliau tidak marah tidak juga dendam walau difitnah habis-habsian. Seseorang yang tingkat keilmuan gaibnya begitu tinggi, tidak perlu marah dengan hal seperti ini, karena dia melihat Adi itu tetap sebagai anak, murid kesauangan yang lagi sedang keliru jalan. SIapa yang akan meluruskan, keadaanlah yang kaan menentukan.

Menurut Eyang Sigit, apa yang akan terjadi ke depan dengan Adi ini? Benarkah Adi disantet hingga masuk rumah sakit tahun 2010 lalu?
Saya merasakan, dalam lima bulan ini, akan ada sesuatu yang akan terjadi kepada Adi. Tapi saya harap kejadian itu, adalah sesuatu yang baik buat Adi dan keluarga, bukan sesuatu yang buruk. Saya sangat sayagn kepada Adi, maka itu saya selalu memanggilnya, dari dulu, dengan panggilan Adinda Adi, ini perintah gaibku untuk memanggilnya Adinda.

Adi berkata tentang Sigit juga sebagai orang yang sesat, sama dengan gurunya?
Ha...ha.... Eyang Sigit tersesat di jalan yang terang. Bagaimana seorang Eyang Sigit yang tersesat dengna majelis zikir besar di Salatiga, yang melakukan zikir masal tiga kali dalam seminggu? Sesat? Eyang Sigit yang membantu orang bermasalah tanpa bayaran sesuai perintah Eyang Subur? Dalam menolong orang, saya ditempatkan Eyang di Salatiga Jawa Tengah, dilarang komersial dalam menolong sesama itu. Nah, ini dikatakan sesat oleh Adi?
Memang, banyak sekali artis dyang datang dan sukses, nmaun setelah itu lupa. Ada pula yang tetap ingat dan tetap datang, namun yang lupa juga banyak. Tapi, karena ikhlas menolong, membantu sesuai kemampuannya, maka Eyang tidak marah kepada yang tidak ingat lagi, termasuk kepada orang seperti Adi. Jika kita ikhlas menolong, kita tidak akan mengharap orang itu akan membalas dan ingt kepada kita. Bila kita mengungkit ungkit, itu berarti tidak ikhlas, sama seeprti yang dilakduakn oelh artis Tanzara Zeit itu, yang berkoar menyebut sepertiga penghasilannya kepada Eyang, yang disalurkan lagi unutk ibadah. Artinya, Tanzara Zeit itu tidak ikhlas dan percuma dengan zakat yang diberikannya selama ini.

Di mata Eyang Sigit, fenomena apa ini, kok beberapa mantan murid, tampil di TV menyerang dan memfitnah Eyang Subur? Ada apa ini?
Sebenarnya Adi ditu jengkel karena enam tahun belakangan, Eyang tidak mau bertemu. Begitu juga yang lain, Eyang belum bisa bertemu. Sedangkan fenomena, saya meyakini bahwa ini bukan fenomena negatif, tapi sangat positif. Saya berkeyakinan, dari bisikan yang diterima, bahwa Eyang Subur akan naik pangkat lagi. Ibarat tentara, jika mau naik pangkat, harus melalui ujian-ujian. Nah, fenomena serangan Adi ini, saya yakin sebagai batu ujian bagi Eyang unutk naik pangkat serta derajatnya di mata Allah SWT. Eyang akan naik ke atas, yang memfitnah akan turun ke dasar jurang. Ingat, orang yang difitnah, dicacimaki dan dijelek-jelekkan, akan mendapatkan keringanan dosa, sebab dosanya akan diambil oleh orang yang memfitnah. Nah, dosa Eyang akan diambil oleh Adid dan beban Adi itu begitu berat, astaghfirullah al'azim, hal itulah yang membuat saya miris: beban dosa Adi yang memfitnah begitu besar, karena dia bukan hanya menanggung anak istrinya, tapi juga 300 juta ummat yang menonton fitnahnya itu. Nauzubillahinzallik. Saya sangat prihatin pada Adinda Adi dan saya berharap dia cepat bertobat.



2013. Majalah Misteri Edisi 557. Jakarta: Yayasan Sinar Berdiri Jaya.