BENARKAH KITA SERIUS MELACAK PERADABAN CERDAS LUAR BUMI?

Benarkah Kita Serius Melacak Peradaban Cerdas Luar Bumi? - 15 milyar tahun lalu, Planet Bumi masih  terlalu  panas  untuk  sebuah kehidupan.  Diperkirakan  bahwa kehidupan baru terbentuk setelah Bumi mendingin dan pada kulitnya terbentuk lapisan  air.  Pertanyaannya,  adakah kehidupan di luar planet Bumi?

Apakah kehidupan cerdas yang  ada  di  Bumi  akan dijumpai  di  tempat  lain  di Alam Semesta yang luas ini? Atau,  adakah  apa  yang disebut ETI (extra-terrestrial intelligence)?

Signal WOW yang terdeteksi dan diduga kuat dikirim oleh  peradaban  cerdas  dari  luar  angkasa
Signal WOW yang terdeteksi dan diduga kuat dikirim oleh  peradaban  cerdas  dari  luar  angkasa

Sejumlah  sistem  bintang yang mirip tata surya dengan Matahari  yang  dikelilingi planet,  sudah  disurvei,  dari teleskop  radio  di  Arecibo, Puerto  Rico,  tahun  1972. Pada tahun 1977, mereka mendeteksi adanya signal dari luar angkasa yang dikenal  sebagai  signal  WOW.  Tapi sayangnya,  hal  itu  dianggap  sebagai signal palsu dan kemudian diabaikan. Apakah  ini  upaya  dari  merahasiakan temuan  akan  kehidupan  cerdas  dariluar bumi?

Beberapa  negara  menyatakan tertarik dan serius meneliti masalah ini. Australia juga bergabung dalam upaya Amerika  mencari  ET  atau  makhluk angkasa  luar.  Bekerja  sama  dengan Search for Extra Terrestrial Intelligence (SETI)  yang  berbasis  di  California, telah diluncurkan Southern SERENDIP, pemburu sinyal makhluk angkasa luar di belahan Bumi selatan.

Selain SETI, proyek tersebut juga dikerjakan bersama dengan Universitas  California,  Universitas  Sydney Barat, dan badan penelitian pemerintah Australia  CSIRO.  Peluncuran  akan dilakukan  di  kawasan  radio teleskop  Parkes  Australia. Nantinya,  para  peneliti  program Southern SERENDIP di Parkes  selama  lima  tahun  ke depan akan memantau 72 juta kanal  secara  simultan  untuk mendengar  sinyal  kehidupan dari budaya lain dalam galaksi ini.

Jauh   sebelum   Australia bergabung dalam pencarian ini, sebenarnya  teleskop  radio  Parkes sudah merekam suara-suara aneh dari angkasa luar. Perekaman tanpa sengaja 9 Mei 1990 itu, menimbulkan dugaan kuat bahwa sinyal ini memang berasal dari ET.

NASA  sendiri,  yang  merupakan badan antariksa Amerika Serikat, ketika berupaya meyakinkan kongres akan pentingnya proyek ini membawa data-data  sinyal  yang  tak  sengaja  terekam di berbagai teleskop radio. Sedikitnya ada  enam  pesan  yang  tertangkap  di Bumi dalam 15 tahun terakhir.

Proyek mencari peradaban angkasa luar  tersebut  akhirnya  mendapat anggaran  100  juta  dollar  AS  untuk proyek berjangka sepuluh tahun. Maka dibangunlah  teleskop-teleskop  radio untuk  menangkap  gelombang  radio, tersebar dari observatorium di Mojave Desert, California sampai hutan basah Puerto Rico.

Keseriusan  pencarian  peradaban cerdas  di  luar  bumi  membuat  PBB menyusun   rencana   membangun sebuah  radio  teleskop  raksasa  yang bisa meneliti lebih dari sejuta bintang guna  melacak  kehidupan  di  luar angkasa.

Mesin seharga 800 juta Pound yang dijuluki  Square  Kilometre  Array (SKA)  ini,  akan  menjadi  instrumen astronomi  tersensitif  yang  pernah dibangun.  Suatu  perjanjian  untuk membangun  teleskop  baru  ini  telah ditandatangani  bulan  Agustus  2000 lalu  dalam  suatu  pertemuan  International   Astronomical   Union   di Manchester.

Para ilmuwan akan menghabiskan beberapa  tahun  untuk  merancang teknologi  tersebut  yang  menurut rencana  akan  selesai  tahun  2015. Dengan peralatan ini diharapkan bisa mendeteksi  transmisi  televisi  dan  radio atau sinyal yang dipancarkan oleh mahluk asing.

“Kami  akan  menggunakannya untuk  memeriksa  bintang  yang berjarak hingga 1.000 tahun cahaya,” ujar Jill Tarter, peneliti utama di Searchfor  Extra-Terrestrial  Intelligence (SETI),  AS. Peralatan  yang  dimiliki Seti  hanya  mampu  mempelajari beberapa ribu bintang.

Cikal  bakal  rencana  ini  tumbuh dalam  beberapa  bulan  terakhir,  dimana  para  astronom  mengumumkan penemuan  lebih  dari  40  planet  disistem  tata  surya.  Planet-planet  ini sangat  besar  dan  terlalu  panas  untuk suatu  kehidupan.  Tapi  penemuan planet yang lebih kecil, seperi laiknya bumi menimbulkan harapan itu.



2001. Info UFO. Surabaya: Yayasan INFO-UFO.