LUMPUH AKIBAT SERANGAN SILUMAN SUMUR TUA
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Sabtu pagi di awal Januari 1990 adalah mula dia menginjakkan kakinya di sebuah rumah sewaan yang terletak di bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Akibat stres berat yang dialaminya sewaktu di kampung halaman, Etty tak banyak pertimbangan memilih tempat tinggal barunya. Justru karena itulah dia akhirnya terperangkap di sebuah rumah tua yang dikenal sangat angker oleh warga sekitar.

Lumpuh Akibat Serangan Siluman Sumur Tua - Sejak pertama kali melihat rumah itu, Etty mengaku sangat terkesan dengan model bangunannya, kuno dan artistik. Pemiliknya berasal dari penduduk Jakarta asli, Betawi.

"Malam pertama saya menempati rumah itu, memang tak ada yang aneh. Semua berjalan wajar dan biasa-biasa saja. Bahkan saya sangat lelap tidur di ruang tengah tanpa gangguan apapun", aku ibu beranak tiga ini menceritakan masa lalunya yang menegangkan itu.

Hari berganti, bulan terus berjalan. Berita miring seputar keangkeran rumah kontrakan Haji Narim (kini almarhum), menurut Etty cuma mitos alias kabar burung. Bahkan tiga bulan terakhir sejak dia menempati rumah kontrakan itu, dia sering melek malam hanya untuk membuktikan keangkeran rumah kontrakan itu. Namun, tak ada tanda-tanda rumah itu berhantu.

Sampai suatu hari, di sekitar rumah itu ada warga yang meninggal. Etty mengakui, sangat takut akan hal ini. Apa lagi yang meninggal anak muda, tertabrak kereta saat menyebrang. Tentu saja jasadnya pun hancur berantakan.

"Sejak kejadian itu saya mulai merasakan ada yang aneh di rumah saya. Mungkin trauma atau apa, yang jelas malam setelah penguburan pemuda itu, ada suara aneh yang berasal dari kamar mandi", jelas anak pertama dari sebelas bersaudara ini.

Etty mengaku terkejut, sebab saat istirahat di ruang tengah, ada suara yang memanggil-manggil namanya. Kejadiannya sekitar pukul 21.30 WIB. Dia sempat sangat ketakutan karena baru kali ini mendengar suara aneh, mirip suara kakek tua yang sedang sekarat.

Namun karena penasaran dia terpaksa memberanikan diri. Dia coba menghampiri sumber suara itu, tapi tak ditemukan apa-apa kecuali aroma bunga kamboja.

"Jujur saya sangat takut luar biasa. Apalagi belum lama ada orang meninggal secara tak wajar. Tapi karena penasaran, saya paksakan diri untuk mencari sumber suara itu walau tetap saja tak ada apa-apa kecuali aroma bunga kamboja", jelas wanita berdarah Jawa dan Sunda ini.

Sebagai pemilik salon, Etty selalu berpikir maju untuk mengembangkan usahanya. Walau dimulai dari ala kadarnya, usaha salon Etty dari waktu ke waktu mengalami banyak kemajuan. Bahkan saking suksesnya ada tetangga yang "nyeletuk" kalau kesuksesannya itu karena dibantu siluman pesugihan. Tentu saja kabar miring ini dia tepis jauh-jauh.

"Kadang saya heran, sejak menempati rumah itu ada saja keajaiban. Mulai dari majunya usaha sampai pada karisma diri. Banyak lelaki yang ingin menikahi saya, tapi saya tolak karena saya masih ingin sendiri", ujar Etty.

Suatu hari entah bagaimana dia didatangi seorang Kyai, yang masih merupakan tokoh atau sesepuh masyarakat setempat. Dengan paras serius, Kyai itu berpesan agar dirinya hati-hati karena rumah itu dihuni makhluk jahat. Etty sendiri tak terlalu menggubris semua ucapan tokoh masyarakat itu.

Anehnya, hampir semua kata-kata Pak Kyai ada benarnya juga. Seperti fenomena yang dia alami setahun belakangan, yakni berupa bisikan yang menganjurkan agar dia berbuat ini itu. Suara gaib itu kadang juga disertai penampakan makhluk aneh di kamar tidurnya.

"Saya masih belum sadar kalau diri saya sedang dikuasai oleh sebuah kekuatan gaib makhluk jahat. Walau Kyai sudah memperingati agar saya hati-hati, tapi bukti nyata belum saya rasakan, hingga suatu hari terjadi fenomena ganjil yang luar biasa", papar Etty yang mengaku rumah angkernya yang pernah ditempatinya itu terletak di Jl. Masjid Abidin, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kejadian yang amat mencekam kembali terjadi pada tahun 1993. Pas awal tahun. Ketika itu dia sedang tertidur di sofa kamar tamu usai pulang kerja. Antara sadar dan tak sadar, ruh Etty keluar dari raganya. Prosesnya terjadi begitu saja dan dia baru sadar bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan siluman jahat. Lewat mata astralnya, Etty bisa melihat ratusan makhluk gaib penghuni rumahnya. Ada genderuwo, kuntilanak, kurcaci, tuyul, pokokny segala jenis makhluk dedemit berwujud aneh lainnya, kumpul memenuhi rumah kontrakan itu.

"Saya sempat shock berat, ternyata dedemit itu memang ada. Rupanya mereka semua ingin berkenalan langsung lewat proses pelepasan roh saya itu. Pantas saja mereka tak mau menampakkan diri di depan mata saya karena mereka ingin bersahabat", ujar Etty.

Pengalaman pelepasan roh itu membuat Etty makin ketakutan dengan kenyataan aneh yang ada di sekelilingnya. Menurut orang pintar, jika merinding di sebuah ruangan, ada makhluk halus lain yang juga bersinggungan langsung dengan aura manusia. Etty makin tersiksa tinggal di rumah itu walau sudah menginjak tiga tahun lamanya.

"Saya tambah stress sejak memiliki kemampuan melepas roh. Mata batin saya bisa dengan jelas melihat berbagai makhluk gaib di sekitar saya. Bentuknya sangat menyeramkan dan tak enak untuk dipandang. Hal yang paling menyiksa jika kekuatan aneh itu datang, yaitu ruh keluar dari badan, penampakan makhluk halus pasti terlihat dan terjadi lagi", kenang Etty sambil bergidik.

Akhirnya, pelan tapi pasti, kehidupan Etty semakin kacau balau. Terutama ketika para siluman itu mengetahui kalau dia tak mau bersahabat. Hampir setuap malam dia didatangi makhluk berwajah rusak. Walau hanya penampakan di sudut kamar, akibatnya Etty makin tersiksa dengan semua itu.

Parahnya lagi semua pembantu yang dia rekrut tak ada yang betah. Dalam hitungan hari mereka langsung minta berenti. Semuanya ketakutan akibat berbagai penampakan di rumah kontrakan itu.

"Sebenarnya saya ingin pindah dari rumah itu, tapi entah kenapa sepertinya saya mendapat ancaman yang sangat keras dari para siluman. Mereka sepertinya berpesan, jika saya pindah dari rumah itu, seluruh keluarga saya akan dihabisi. Tentu saja saya jadi serba salah", jelas Etty yang mengaku tak pernah bisa melupakan pengalaman yang menyeramkan ini.

Hari berganti hari. Toh, berkat doa yang dia panjatkan setiap harinya akhirnya pertolongan Allah pun datang juga. Pak Kyai yang dulu berkunjung dan mengingatkan dirinya kembali berkunjung ke rumah Etty dan mau membantu.

"Dengan ritual keagamaan layaknya ritual orang Islam, malam itu terjadi pergelutan seru antara Pak Kyai dengan para penghuni gaib rumah itu. Pak Kyai dalam posisi duduk bersila sementara dari bibirnya, terlantun dzikir yang tak putus. Saya tak berani ikut campur, hanya melihat dari jauh", cerita Etty.

Pertempuran sengit antara Kyai dengan para siluman rumah tua terjadi dalam dimensi gaib. Hasil akhirnya dimenangkan oleh Kyai, setidaknya untuk sementara waktu. Pak Kyai mengatakan bahwa para penghuni rumah sudah kabur, tapi tak menutup kemungkinan mereka datang kembali.

Di hadapan Kyai, Etty mengaku ingin segera pindah dari rumah setan itu, tapi Kyai masih belum memperbolehkannya. Alasannya sederhana, Etty ingin dijadikan umpan agar semua penghuni halus itu dapat disempurnakan ke alamnya masing-masing.

"Kyai itu tahu kalau saya punya bakat spiritual. DIa meminta saya untuk melakukan pelepasan roh, sementara Kyai itu sudah mempersiapkan perangkap. Tapi saya menolak karena tak kuat melihat wujud makhluk-makhluk halus yang amat menyeramkan", cerita Etty sambil mengakui dirinya diberi tasbih untuk berdzikir oleh Pak Kyai.

Malam itu pun Kyai tak bisa berbuat banyak kecuali hanya pasrah dengan keputusan Etty. Padahal Kyai itu berkeyakinan bahwa satu-satunya cara untuk menangkap dan menyempurnakan karakter negatif para siluman itu. Dan kesempatan itu belum dapat dimanfaatkan oleh Etty.

Tak diduga, efek dari pukulan Kyai kemarin menyebabkan Etty harus menanggung akibatnya. Dia terkena sakit aneh. Kakinya tak bisa berjalan dan kondisnya sangat lemah. Untung beberapa tetangga membantu Etty, termasuk karyawan salonnya.

"Saya juga heran kenapa saya tiba-tiba sakit begitu, tapi menurut sesepuh kampung saya dihinggapi siluman. Satu-satunya cara dengan mendzikirkan ayat Qur'an setiap hari, hingga siluman-siluman itu tak betah nempel di jasad saya", jelasnya.

Cara itu ternyata kurang berhasil. Etty makin parah, sementara Kyai yang dulu menolongnya tak muncul juga. Bagusnya, hampir setiap malam Etty ditemani warga sekitar yang berjaga bergantian.

Kepada warga yang menemaninya, Etty juga bercerita bahwa kemarin dia dibantu oleh seorang Kyai yang tak mau menyebutkan namanya. Anehnya para warga tak mengenali Kyai itu.


Saya makin penasaran pada Kyai itu. Mengapa dalam keadaan saya sakit dia tak muncul. Akhirnya saya lupakan dia beberapa saat lamanya, sementara beberapa orang pintar berdatangan untuk menyembuhkan penyakit aneh saya ini. Tapi tak ada satu pun yang berhasil", kenang Etty.

Berdasarkan penuturan sejumlah paranormal yang menangani Etty ketika itu, dikatakan bahwa Etty terkena teluh siluman tingkat tinggi. Ilmu sang siluman terlalu kuat hingga tak ada paranormal atau ustadz yang bisa menyembuhkan kelumpuhan aneh itu.

"Pernah ada seorang warga mengusulkan agar saya diungsikan ke tempat lain, dan usul itu diterima. Saya dibawa ke sebuah rumah penduduk dan membawa barang sekadarnya. Apa hasilnya, ternyata siluman rumah kosong itu makin keras terornya. Hingga pemilik rumah yang menampung saya juga ikut sakit keras", kisah Etty lagi.

Dia melanjutkan, " Beberapa sesepuh desa kemudian berembuk dan sepakat unutk menghancurkan rumah kontrakan angker itu. Tapi anehnya, orang yang mencetuskan ide ini mendadak jatuh sakit sebelum melaksanakan niatnya. Saya hampir putus asa juga saat itu".

Singkat cerita, Etty kembali melakukan pelepasan roh di sela-sela sakitnya. Walau tubuh fisiknya dikelilingi warga yang menjaganya, rohnya melesat ke rumah kontrakan itu.

"Waktu itu saya sempat ketakutan karena wujud mereka sangat menyeramkan. Untungnya saya melakukan pelepasan roh pas siang hari sehingga suasana di rumah setan itu sepi. Roh saya mengelilingi rumah itu. Anehnya, saya bertemu Pak Kyai yang dulu membantu saya. Dia sedang meymbat lubang sumur tua dengan kain putih", kenang Etty lebih jauh.

Menurutnya, Pak Kyai dimaksud berusia sekitar 70 tahunan. Jenggotnya panjang memutih dan bersorban putih. Jubahnya juga serba putih dengan membawa tasbih di tangan.

Ketika itu, alangkah kagetnya Etty karena kehadirannya diketahui oleh Kyai. Pak Kyai berkata bahwa dirinya sengaja menutup sumur tua itu karena lobang sumur merupakan jalan masuknya para siluman. Rupanya, gudang siluman itu ada di sumur yang letaknya tak jauh dari rumahya.

"Saya juga diberi berbagai amalan suci yang harus dibaca setiap hari untuk melindungi diri dari serangan ilmu hitam dari makhluk halus. Sejak itu penyakit saya berangsur sembuh dan begitu pula penyakit warga yang terkena santet siluman itu. Saya kembali ke rumah dengan perasaan lebih tenang. Di sela acara selamatan, saya meminta informasi kepada para warga tentang Pak Kyai misterius itu".

Ada keanehan yang menyelimuti para warga saat Etty ingin tahu siapa Kyai itu sesungguhnya. Ternyata, dia adalah Kyai Sulaiman, yang sudah lama wafat. Dan dengan wajah yang berkaca-kaca Etty meminta di antar ke makam Kyai Sulaiman yang baik hati itu pada keesokan harinya.



Alawiyah, Tuti. 2006. Majalah Misteri Edisi 408. Jakarta: Yayasan Sinar Berdiri Jaya.