KUTUKAN DEWA ULAR DI NEPAL
Gambar oleh Pete Linforth dari Pixabay

Kutukan Dewa Ular menciptakan kesurupan massal di Nepal.

Kutukan Dewa Ular Di Nepal - Sekolah Menengah Laxmi di kota Lekhnath, distrik Kaski. sebelah barat Kathmandu, digemparkan oleh suatu peristiwa kesurupan massal yang terjadi selama 2 hari berturut-turut. Beberapa siswa, umumnya anak perempuan berusia antara 14-17 tahun, menangis, menjerit dan memperlihatkan ekspresi ketakutan.

Peristiwa pertama terjadi hari Selasa, tanggal 7 September 2004. Ketika itu sekitar 2 lusin siswa menunjukkan gejala kesurupan. Pada hari berikutnya, kesurupan terjadi lagi. Kali ini juga menimpa siswa laki-laki. Pihak pengelola sekolah dan para orang tua nyaris tidak dapat berbuat apapun atas peristiwa itu. Para orang tua segera saja mengirim anak-anaknya yang kesurupan ke rumah sakit. Akibat peristiwa beruntun itu, Kepala Sekolah, Sribhadara Barat memutuskan meliburkan ekolah selama 1 minggu.

Beberapa dukun (shamans) dipangil untuk mengusir roh jahat yang mengganggu siswa sekolah tersebut. Sang dukun mengungkapkan bahwa kesurupan itu terjadi akibat kutukan Dewa Ular. Menurut para dukun, kesurupan itu sebagai bentuk balas dendam sang Dewa Ular. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya terungkap, sebulan sebelumnya seorang pegawai sekolah membunuh seekor ular dalam ruang kerjanya. Padahal, menurut kepercayaan masyarakat, ular adalah dewa yang harus dihormati.

Sementara itu, setelah sadar dari kesurupannya, para siswa pun mengungkapkan, mereka melihat ular yang sangat besar. Bahkan sebagian mengaku digigitnya. Pendapat para dukun tentu saja dibantah kalangan ilmuwan. Ahli psikologi, Saroj Ojha mengatakan anak-anak, terutama yang lemah secara fisik dan mental mudah menunjukkan tanda histeria sebagai akibat tekanan atau trauma emosional. Terutama akibat tekanan psikologis yang keras dari doktrin politik komunis (Maoist). Peristiwa itu tentu saja menimbulkan trauma yang mendalam di kalangan siswa. Sementara para oarangtua juga tidak segan-segan menjual anak putrinya sebagai akibat kemiskinan yang dideritanya.

Uniknya, pada tiap tahunnya Pemerintah Nepal secara rutin menyelenggarakan Pesta Nag Panchami (Festival Dewa Ular).



S., Agus. 2006. Majalah Misteri Edisi 408. Jakarta: Yayasan Sinar Berdiri Jaya.